Selasa, 19 Agustus 2008

Metode Penulisan Merubah

Berita saja tidak cukup untuk sebuah perubahan. Karenannya, tulisan untuk perbaikan lingkungan hidup perlu provokatif. Perlu lebih dari sekedar objektif. Perlu menggigit, dan menyeret pembaca ke jalan yang benar. Inilah konsep inti menulis untuk membela bumi dan isinya.

Advokasi lingkungan memang bermula dari tulisan.

Kalau kita terus ragu, kapan lingkungan dapat diperbaiki?

Cara advokasi lingkungan hidup dalam penulisan

1. Dakwah akahir jaman, alias “ doomsday sayer”. Pembaca dibikin ngeri sedimikian rupa sehingga terhetar, merinding, ketakutan dan akhirnya mau ga mau harus melakukan sesuatu. Itulah teknik pertama membuat tulisan lingkungan menjadi efektif. Tunjukan akibat terburuk yang langsung menyentuh pembaca, terus kasih tau jalan keluarnya.
2. Memberikan langsung petunjuk praktis. Taukah anda

Kunci yang mampu mengubah prilaku menjadi positif

1. Berasal dari perbuatan nyata. Kita mengenal jargon ISO seri 9000 yaitu “tulis yang anda lakukan dan lakukan yang anda tulis”, dengan kata lain tulisan harus realitas.
2. Kita bisa bicara panjang lebar seolah-olah tau segalanya, tapi tidak punya jendela untuk menatap persoalan dengan lebih arif, dan menjalani jaringan dengan berbagai pihak secara bijaksana.
3. berikan pertanyaan kepada pembaca akibatnya karena banyak pesan pembaca kurang didesak memcahkan masalah. Kalau perlu anda boleh bertanya-tanya saja.
4. banyak pokok dapat dimasukan sebagai pertanyaan, gugatan, sanjungan maupun jawaban-jawaban atas kekosongan dikanan dan kiri kita.
5. Berdialog dengan pembaca, bicarakan seakrab mungkin dengan pembaca. Kembangkan jurnalis dialog

Manusia dewasa menulis karena ia ingin menyatakan sesuatu bukan hanya sekedar menarik perhatian, tetapi karena ada sesuatu yang harus diperbaiki.
Diposting oleh ceceplak di 09:43 0 komentar
Alasan
aku mau berbagi tentang kesalahan yang kulakuan hari ini. sekarang aku merasa tidak seperti dulu kepercayaan diri pun meningkan sehingga membuat jiji dengan percaya diri ini. sekarang aku sebagai ketua senat, mungkin kebanyakan orang sebagai orang penting itu enak?
benar bagi orang yang mengalami banyak kegagalan tetapi aku baru kali ini mengalami kegagalan.
kebiasaan ku mengeluh yaitu masalah waktu. Mereka yang tidak tau tentang
oh ya ...
aku membuat alasan yang bisa ku lakukan yaitu aku sibuk.
itu bukan alasan saja tetapi benar adanya, utnuk seusia ku hari ini mereka ga percaya. kenapa orang yang dikasih penjelasan tidak mengerti?
malah dia menyalahkan ku & membandingkan dengan dirinya.
aku kesal mungkin dia tidak tau aku bagai mana diluar sana jauh dari pandangan yang normal. menganggap bahwa aku pemalas, terserah!
di pikir lagi kenapa kau menyalahkan waktu?
ternyata waktu tidak salah aku sadar kesibukan bukan sebuah alasan. tetapi sebuah bumerang kalau saja itu menjadi alasan.
jangan buat alasan karena sibuk. akuilah bahwa kita belum bisa, itu lebih baik.
karena manusia indonesia sedang krisis kepercayaan.

Tidak ada komentar: